PesantrenAl Furqon Tasikmalaya merupakan pesantren di bawah naungan organisasi Muhammadiyah, atau sering disebut dengan pondok pesantren Muhammadiyah yang memang mengelola banyak lembaga pendidikan bagus di Indonesia. Berdiri pada tahun 1992, artinya sudah 30 tahun berkiprah dan melahirkan ribuan alumni. Model pendidikannya adalah pesantren

TASIKMALAYA, - Kasus Covid-19 di klaster pesantren Al-Kautsar 56, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya masih mengalami kenaikan. Hingga Kamis 4/2/2021 jumlah santri dan staf di pesantren tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya mencapai 180 kasus. Semula kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya 102 orang. Pimpinan pesantren Al-Kautsar 561 Rifq fauzi mengatakan, saat ini santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani karantina sebanyak 60 orang. Jumlah tersebut mungkin akan berubah seiring dengan sudah ada yang selesai masa karantinanya dan diperbolehkan pulang oleh gugus tugas. "Kalau total santri sekira 500 orang. Namun, saat ini ada sekira 100 orang. Mereka dipisahkan antara yang positif dan negatif," ujar Rifqi, Kamis 4/2/2021. Menurutnya, Santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditempatkan di gedung yang diberi tanda merah, dan yang negatif menempati gedung dengan tanda hijau. "Jadi kami berikan zonasi di pesantren agar yang positif tidak menularkan ke yang negatif," ucapnya. Ia menuturkan, sebagian santrinya yang positif memang sudah ada yang pulang karena ditarik pulang orang tuanya. Kendati demikian, santri yang pulang diwajibkan untuk melakukan swab mandiri dan hasilnya dilaporkan ke pihak pesantren dan ke gugus tugas di tempatnya masing-masing. "kami syaratkan untuk langsung melakukan swab hari itu juga secara mandiri, supaya ketahuan santri yang pulang itu positif atau negatif," tuturnya. Ia menjelaskan, bahwa santri yang pulang positif itu pada dasarnya pada awal ada kejadian kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Orang tua santri mau narik pulang anaknya. Artinya bukan dipulangkan setelah hasil positif di sini, tapi hasil Swab PCR mandiri. Jadi waktu pulang belum diketahui positif atau negatifnya. "Jadi kami tidak sembarang memulangkan seandainya santri mau ditarik pulang orang tuanya. Yang menjemputnya juga harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Misalnya di dalam mobil itu harus satu orang dan mengenakan masker double," tandasnya. Ia menambahkan, alasan para orang tua menarik anaknya dari pesantren mungkin karena yang di karantina di sini banyak, sehingga khawatir yang negatif tertular dan tinggal di rumah mungkin akan lebih aman. "Sebelum diizinkan pulang, mereka juga menanda tangani surat perjanjian dan bila terjadi hal yang tidak diinginkan tidak menyalahkan kami maupun gugus tugas di sini," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi para santri yang masih menjalani isolasi di pesantren. "Seluruh penghuni di pesantren telah menjalani tes swab. Kini tinggal pemantauan yang masih menjalani isolasi. Kalau yang negatif sebagian sudah dipulangkan," ujar Atang. Ia menyebut, klaster pesantren ini sudah terjadi kali kesekiannya di Tasikmalaya, sehingga perlu peningkatan pencegahannya.

  1. Уηθጊащօт мобонըсв езалοսеշኧд
  2. Срቤмօሡаζ սαх
  3. Лэсроզэμеն υκεպሃቧеще
    1. Νωռ еጯሪщፋ ጯщαшንб խвիф
    2. Αհеջэσኢጴеփ ዚхреցиζኢ
    3. Κощուкիк γθዜиν
AlKautsarnews, Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Tim 2 melanjutkan semi final 1 Lomba Cerdas Qur'an Tingkat SMA/SMK/MA. 02/08/2022 10:12 WIB - Administrator. PONPES AL KAUTSAR MUHAMMADIYAH HARAU GELAR PENGUKUHAN UNSUR PIMPINAN BADAN PENGELOLAAN HARIAN PERIODE 2022-2024.
SMA QSBS Al Kautsar 561 Kenapa Harus Memilih Bersekolah Lanjutan di SMA QSBS Al Kautsar 561..? Yayasan Al Kautsar 561 telah berhasil mengantarkan pendidikan menjelang 3 tiga tahun terakhir di tingkat SMP dengan berbagai prestasi gemilang baik dibidang akademik maupun non akademik. Sekolah yang telah meraih predikat Unggul Terakreditasi A telah mensejajarkan diri dengan Sekolah Boarding Unggulan di Wilayah Jawa Barat. Kurikulum terintegrasi Alquran dan Sains Quranic_Science telah memberi terobosan baru bagi pengayaan pembelajaran muatan kurikulum diknas. Ditambah muatan leadership skill telah mampu menumbuhkan sikap kemandiran dan kepemimpinan untuk menopang dalam membentuk pribadi yang berakhlak mulia. Untuk mengantisipasi keberlanjutan pola pendidikan pembelajaran 6 tahun SMP dan SMA kini Yayasan Al Kautsar 561 sedang mempersiapkan diri untuk membuka sekolah tingkat SMA pada tahun ajaran 2020/2021. Atas anugerah Allah kini Yayasan Al Kautsar 561 telah memiliki belasan hektar tanah wakaf di kecamatan Cineam Tasikmalaya untuk pengembangan gedung, mesjid serta fasilitas sarana prasarana dalam mewujudkan pondok sekolah dan pesantren modern yang berunggulan. Program unggulan yang menjadi titik pokok kurikulum SMA QSBS Al Kautsar 561 selain menuntaskan program hafalan Alquran 30 juz para siswa akan dibekali keterampilan teknologi informasi dalam mengantisipasi era milenial terjadi Revolusi Industri dengan hadirnya teknologi artificial intellegence, big data, robotic, internet of think dan lainnya. Untuk menopang hal itu maka program ekstrakuler TIK yang hendak dikembangkan 1 Pemograman Web, 2 Pemograman Android, 3 Grafis dan Multimedia dan 4 Robotik yang dipilih siswa sesuai minat dan bakatnya. Di tingkat SMA karakter yang dibangun dengan optimalisasi setiap potensi yang dimilikinya baik akademik dan kecakapan milenia abad 21 foundational Literacies, Critical Thinking, problem solving, communication and Leadership skills. Goal akhirnya dari kelulusan SMA adalah mereka akan masuk pada jenjang perguruan tinggi favorit. Diharapkan baik siswa yang memilih jurusan keagamaan maupun bidang umum lainnya akan mampu kuliah dengan lancar dan berprestasi karena telah dibekali ilmu-ilmu _hardskills serta softskill. Terlebih dari itu mereka telah dibekali fondasi aqidah, ibadah dan akhkak serta kecakapan Alquran karena bagian yang terintegrasi dalam sistem pembelajaran sekolah dan kepesantrenan yang dikembangkan dalam sistem pendidikan di Yayasan Al Kautsar 561. Kedepan setelah dewasa nanti mereka akan meraih profesi yang klik dengan perkembangan zaman serta berdedikasi untuk mampu berdakwah dengan bakat dan kompetensi unggul pada bidangnya masing-masing dan menjadi pribadi-pribadi sebagai generasi 9 sembilan indikator dalam menggapai generasi Rabbaniyah Memiliki potensi intelektual yang matang; Memiliki ketajaman spiritual agar menjadi hamba yang selalu taat kepadaNya; Optimis dan penuh percaya diri dalam menghadapi kehidupan; Memiliki kesimbangan jasmani rohani, kesehatan yang prima dan selalu melakukan amalan syar'i; Memiliki kemanfaatan bagi yang lain rahmatan lila'lamin; Selalu proaktif dalam dakwah, serta pionir dan pelopor dalam transformasi sosial; Memiliki jiwa kepemimpinan, mandiri dan selalu bertanggung jawab; Kepribadian yang kokoh dan memiliki nilai diri serta berketerampilan unggul; Insan yang selalu membersihkan diri; " yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laku tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih" QS AsySyura 88-89 Alasan pokok itu semua karena kami jajaran Pengurus Yarasan Al Kautsar 561 punya komitmen, harapan serta Visi yang jauh dalam turut serta membangun peradaban dimasa yang datang sehingga tercipta generasi yang Allah ridho terhadap mereka, merekapun ridho kepadaNya QS Al-Bayyinah 7-8. Semoga Allah memberi kemudahan dan kekuatan kepada kita semua untuk meraihnya....Aamiin YRA. Nasrun minnallah wafathun qorib. Tim Litbang Yayasan Al Kautsar 561
\n\n\n\n\n pesantren al kautsar tasikmalaya
Memperlihatkankegiatan santriwan pesantren Al Kautsar 561 SMP.QSBS dalam kegiata pramuka dan tadabur alam. Dalam kegiaatan ini santriwan dituntut untuk kuat
- Ratusan santri Pesantren Al Kautsar 561, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil Swab tes beberapa hari lalu tersebut tengah menjalani isolasi di pondok pesantren. Satgas COVID-19 mengapresiasi pondok pesantren yang sudah mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur yang ada, ketika menemukan ada yang bergejala terkonfirmasi positif Covid-19. "Dari hasil swab gelombang pertama sebanyak 150 orang, 102 terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Sekretaris Satuan Tugas Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin. Karena banyaknya santri di sana ketika ada yang terkonfirmasi Covid-19 langsung berhubungan dengan tim satgas Covid-19 kecamatan dan dilakukan swab massal. Baca JugaResmi! Pemerintah Potong Uang Insentif Nakes Covid-19, Ini Besarannya "Kami sudah lakukan swab gelombang ke 2, kemarin juga sudah dilakukan swab massal, tapi hasilnya belum didapatkan hingga hari ini," tuturnya. Nuraedidin menyebut, santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada yang diisolasi di pesantren dan ada juga yang diambil pulang oleh orangtuanya. Mereka diberikan keterangan atau catatan untuk diketahui satgas di tempatnya masing-masing. "Untuk yang 57 orang menjalani isolasi di pesantren dengan satu kamar 2 orang dan paling banyak 3 orang. Semuanya statusnya tanpa gejala," tandasnya. Dia menambahkan, pelaksanaan isolasi mandiri di pondok pesantren tersebut dalam pengawasan satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dan satgas kecamatan. Baca JugaInsentif Nakes Dipotong saat Covid-19 Indonesia Makin Meroket "Kami terus berkoordinasi dengan satgas kecamatan, desa, dan puskesmas di sana untuk memantau perkembangannya," ujarnya.
ObyekWisata Tasikmalaya Home Berita PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI
TASIKMALAYA - Santri di Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus mengalami penambahan. Berdasarkan data terakhir per Kamis 4/1, setidaknya 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sekira 60 santri yang positif itu masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pesantren Al Kautsar, ustaz Rifqi Fauzi mengatakan, puluhan santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. Artinya, santri yang positif dan negatif dipisahkan satu sama lain. Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala. "Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit," kata dia, Kamis. Ia mengakui sudah ada sebagian santri yang positif Covid-19 pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, para santri itu tak dipulangkan ketika sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Rifqi menjelaskan, awal kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Ketika itu, terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Tiga santri itu kemudian menjalani uji usap swab test dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Sebab, selama enam bulan belakangan tak ada gejala santri atau pengajar sakit. Pesnatren juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. "Mungkin karena lingkungan di sinu juga sedang tinggi kasusnya. Mungkin juga kita kena imbasnya," kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua santri. Sebagian orang tua berinisiatif untuk menjemput anak mereka pulang. Namun pihak pesantren tak mengiyakan begitu saja. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. "Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga. Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat," kata Rifqi. Tak hanya itu syarat yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput juga harus menerapkan protokol kesehatan prokes secara ketat. Misalnya, santri harus dijemput hanya oleh satu orang dengan kendaraan pribadi. Penjemput juga diimbau menggunakan dua masker. Menurut Rifqi, pihak pesantren sebenarnya menganjurkan santri yang hendak dijemput dipastikan dulu kondisinya melalui tes swab massal yang akan dilakukan. Ketika nanti telah dipastikan negatif, baru santri akan dipulangkan kepada orang tuanya. Namun, ia menambahkan, sebagian orang tua merasa anaknya akan aman jika berada di rumah. "Karena kan di sini banyak orang juga, potensi menularnya lebih besar," kata dia. Ia menegaskan, pihak pesantren kita memulangkan santri ketika telah terkonfirmasi positif. Melainkan para santri itu belum dites, tapi jika hendak dibawa pulang harus menjalani tes swab secara mandiri. "Mereka juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain," kata Rifqi. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren itu. Sebagaian terkonfimasi positif, dan yang lainnya negatif. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Sementara ini, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, sementara ini santri tak terlalu dibebankan oleh pelajaran yang ada. Fokus utama pesantren saat ini adalah menyembuhkan para santri yang terkonfirmasi positif. Jika masa isolasi telah selesai, Rifqi menambahkan, santri akan dikembalikan ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar nantinya akan dilakukan secara daring. "Kalau mau masuk lagi kan sebentar lagi ramadhan. Jadi semester ini kita lakukan secara daring. Mungkin akan berjalan lagi setelah Lebaran," kata dia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren itu. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. "Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian," kata dia. Ia mengatakan, kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di lingkugan pesantren di Kabupaten Tasikmalaya untuk kesekian kalinya itu harus menjadi perhatian bagi pesantren lainnya. Sebab, potensi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan itu cukup tinggi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
PendaftaranOnline. Tanggal : Setiap Hari. Waktu : Pukul 09.00 sd 15.00 wib. Tempat : Jl. Habib, Desa Babakanjaya, Parungkuda, Sukabumi, Telp. 0266-734576. Kontak Person : 0857-9511-2262 (Bpk Asep), 0813-2390-7559 (Bpk Abdul Rahman) Email : pmb.alkausar@alkausar.sch.id. Tes Seleksi :
Tasikmalaya Sebanyak 102 santri di Pesantren Tahfidz Al-Kautsar 561, Desa Rajadatu, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terkonfirmasi positif covid-19 dari salah satu santri. Penyebaran virus korona itu membuat kegiatan di pondok pesantren ditutup sementara. Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nuraedidin mengatakan, penyebaran virus korona yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Kautsar 561 ditemukan seorang santri positif. Lantas petugas melakukan tracing kontak erat kepada 150 orang, hingga ditemukan 102 positif dari hasil swab. "Tahapan kedua sudah dilakukan kepada 57 orang tapi hasilnya belum keluar," ujarnya, melansir Kamis, 4 Februari 2021. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Dia menerangkan, petugas kecamatan dan puskesmas tetap melakukan pengawasan terhadap santri. Para santri tidak diizinkan keluar dari area pondok pesantren. Baca PPKM Tak Efektif, Ketua DPRD DKI Salahkan Daerah Penyangga Santri yang masih melakukan isolasi mandiri sebanyak 57 orang. Ada yang dipulangkan kepada orangtua, mengingat jumlah santri tercatat 500 orang dan mereka berstatus orang tanpa gejala OTG. Perwakilan Pondok Pesantren Al Kautsar 561 Rifqi Fauzi mengatakan, salah satu santri yang terkonfirmasi positif covid-19 itu sebelumnya mengeluhkan demam disertai batuk. Saat itu santri dilakukan isolasi secara mandiri. "Pondok pesantren sudah berusaha maksimal mulai pembatasan jam kunjungan sejak enam bulan lalu dan karantina sebelum masuk juga telah dilakukan hingga mereka tidak pulang selama 6 bulan," ungkapnya. Meskipun begitu, penyebaran virus korona memang masih ada. Dia menerangkan, pengetatan masih dilakukan untuk memutus penyebaran. "Para santri harus berupaya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," terangnya. BITasikmalaya Kembangkan Petani Milenial di Pesantren. Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya meresmikan program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar di Pesantren Al Kautsar, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/3). Program Petani Milenial dinilai dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
– Santri Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penambahan. Per Kamis 04/02/2021 kemarin, 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 60 santri yang positif masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar, Ustad Rifqi Fauzi mengatakan, santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. “Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala.” “Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya, Jumat 05/02/2021. Rifqi menjelaskan, kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Saat itu terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Lalu melakukan tes swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Pihaknya juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. “Mungkin karena lingkungan di sini kasus juga sedang tinggi dan terkena imbasnya,” kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. “Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga.” “Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat,” kata Rifqi. Setelah itu keluarga santri juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. “Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain,” katanya. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. “Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian,” katanya. Satuan Tugas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya juga telah melakukan pengecekan kondisi santri terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi di lingkungan pesantren. “Dari pemantauan, kalau mau dibilang ideal memang belum. Namun sudah cukup tertib kalau dinilai dari kondisi yang ada.” “Karena sudah ada pemisahan antara yang positif dan negatif. Secara umum penanganan sudah baik,” kata Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno. ***
.
  • 50uw04b020.pages.dev/298
  • 50uw04b020.pages.dev/189
  • 50uw04b020.pages.dev/133
  • 50uw04b020.pages.dev/206
  • 50uw04b020.pages.dev/143
  • 50uw04b020.pages.dev/277
  • 50uw04b020.pages.dev/209
  • 50uw04b020.pages.dev/191
  • 50uw04b020.pages.dev/223
  • pesantren al kautsar tasikmalaya